Melalui mekanisme yang jelas dan
terarah, prinsip keilmuan yang ada dalam pikiran kita akan selalu terasah. Ingatlah
bahwa ilmu bergerak dari pembenaran dan sanggahan, berdasarkan logika dan
bukti-bukti nyata. Kalau itu terjadi maka kita mampu menjadi sosok manusia
tidak hanya pekerja keras dan berprestasi, namun juga mampu mencari “karunia
Allah” yang bertebaran di muka bumi (QS 62:10). Ia mampu menilai sesuatu, mengambil
keputusan secara objektif berdasarkan prinsip fitrah yang abadi, bukan semata
karena pengaruh dan tuntutan lingkungannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar