Selasa, 21 Agustus 2012

Meneladani Para Malaikat


Integritas dan Loyalitas
Integritas adalah sikap jujur, konsisten, komitmen, berani, dan dapat dipercaya. Sementara, loyalitas adalah kesetiaan pada prinsip yang dianut. Integritas muncul dari kesadaran diri paling dalam yang bersumber dari suara hati. Integritas tidak menipu dan tidak berbohong. Integritas tidak memerlukan tepuk tangan orang lain. Integritas tidak peduli dengan riuh-rendah sorak-sorai. Integritas tidak pamrih dan senantiasa berpegang pada sebuah prinsip kokoh. Yang diinginkan hanyalah tepukan halus di pundak dari seorang malaikat. Integritas tidak mengaharapkan ucapan terima kasih, ia hanya bersahabat dengan suara hati, suara Tuhan dan hanya mengharapkan catatan kecil dari seorang malaikat yang berada pada bahu kanannya.

Kebiasaan Memberi dan Mengawali
Bismillah adalah suatu investasi kepercayaan karena merupakan prinsip yang mendahulukan memberi, bukan menunggu ataupun meminta. Beberapa hal kecil yang bisa meningkatkan dan membangun kepercayaan, contohnya sbb :
·        Memberikan penghargaan kepada orang lain
·        Memberikan perhatian tulus kepada orang lain
·        Mau mendengar orang lain berbicara
·        Membuat orang lain menjadi penting di hadapan kita
·        Mau mengakui kesalahan dan berani meminta maaf
·        Selalu mengucapkan terima kasih
·        Suka memuji orang lain
·        Berusaha mengerti perasaan orang lain
·        Mengucapkan salam

Komitmen
Menyatakan sebuah janji adalah pekerjaan yang sangat mudah namun menepati janji adalah sebuah langkah emas yang mampu meraih kepercayaan yang sangat tinggi nilainya bagi orang lain. Meski hanya sebuah janji kecil, namun sesungguhnya hal tersebut sangat berpengaruh pada kredibilitas seseorang. Berjanji adalah suatu hal yang amat penting, begitu pentingnya, sampai-sampai mendapat perhatian yang serius dari Tuhan. Sebaliknya, tidak menepati janji adalah suatu langkah sangat mematikan kredibilitas seseorang. Oleh karena itu, janganlah berjanji sekiranya tidak bisa menepati.
Pada saat kita berjanji, sesungguhnya kita menarik energy suara hati orang lain secara besar-besaran yang dinamakan harapan. Lalu energy itu kita bawa pulang dan jika tidak dikembalikan ke sumbernya, keseimbangan orang lain akan tergaggu. Harapan (realisasi akan janji) tersebut telah kita tarik dan belum kita kembalikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar