Selasa, 07 Agustus 2012

Apa itu Kecerdasan?


Intelektual (Intelligence Quotient=IQ) telah lama menjadi tolak ukur kecerdasan yang dipakai bagi kalangan dunia pendidikan hingga dunia kerja. Lalu lahir pemahaman tentang kecerdasan emosi (Emotional Quotient=EQ), dan disusul kemudian pemahaman kecerdasan spiritual (Spiritual Quotient=SQ). Memahami dan menerapkan satu atau dua kecerdasan saja tidak cukup. Semestinyalah siapa pun berusaha menguasai dan menerapkan tiga kecerdasan sekaligus, yaitu kecerdasan intelektual, kecerdasan emosi, dan kecerdasan spiritual.
Pada masanya kecerdasan intelektual (IQ) merupakan kecerdasan tunggal dari setiap individu yang pada dasarnya hanya bertautan dengan aspek kognitif dari setiap individu tersebut. Tes Stanford-Binet ini banyak digunakan untuk mengukur kecerdasan anak-anak sampai usia 13 tahun. Inti kecerdasan intelektual ialah aktivitas otak.  Otak adalah organ luar biasa dalam diri kita.
Tingkat kecerdasan seorang anak yang ditentukan secara metodik oleh IQ memegang peran penting untuk suksesnya anak dalam belajar. Menurut penyelidikan, IQ atau daya tangkap seseorang mulai dapat ditentukan sekitar umur 3 tahun. Daya tangkap sangat dipengarui oleh garis keturunan (genetik) yang dibawanya dari keluarga ayah dan ibu di samping factor gizi makananyang cukup.
Awal untuk melihat IQ seorang anak adalh pada saat ia mulai berkata-kata. Ada hubungan langsung antara kemampuan bahasa si anak dengan IQ-nya. Apabila seorang dengan IQ tinggi masuk sekolah, pengusaha bahasanya akan cepat dan banyak. Rumus kecerdasan umum atau IQ yang ditetapkan oleh para ilmuwan adalah :
Usia Mental Anak                             x 100 = IQ
Usia Sesungguhnya      


TINGKAT KECERDASAN
IQ
Genius
Di atas 140
Sangat Super
120 – 140
Super
110 – 120
Normal
90 – 110
Bodoh
80 – 90
Perbatasan
70 – 80
Moron / Dungu
50 – 70
Imbecile
25 – 50
Idiot
0 – 25

Tidak ada komentar:

Posting Komentar