Jumat, 17 Agustus 2012

Kecerdasan Emosi (EQ)


EQ merupakan kemampuan individu untuk mengenal emosi diri sendiri, emosi orang lain, memotivasi diri sendiri, dan mengelola dengan baik emosi pada diri sendiri dalam berhubungan dengan orang lain. Emosi adalah perasaan yang dialami individu sebagai reaksi terhadap rangsang yang berasal dari dirinya sendiri maupun dari orang lain. Emosi tersebut beragam, namun dapat dikelompokkan ke dalam kategori emosi seperti marah, takut, sedih, gembira, kasih saying, dan takjub.
·        Kemampuan mengenal emosi diri adalah kemampuan menyadari perasaan sendiri pada saat perasaan itu muncul dari waktu ke waktu sehingga mampu memahami dirinya, mengendalikan dirinya, dan mampu membuat keputusan yang bijaksana sehingga tidak “diperbudak” oleh emosinya.
·        Kemampuan mengelola emosi adalah kemampuan menyelaraskan perasaan (emosi) dengan lingkungannya sehingga dapat memelihara harmoni kehidupan individunya dengan lingkungannya/orang lain.
·        Kemampuan mengenal emosi orang lain yaitu kemampuan memahami emosi orang lain (empati) serta mampu mengkomunikasikan pemahaman tersebut kepada orang lain yang dimaksud.
·        Kemampuan memotivasi diri merupakan kemampuan mendorong dan mengarahkan segala daya upaya dirinya bagi pencapaian tujuan, keinginan, dan cita-citanya. Peran memotivasi diri yang terdiri atas antusiasme dan keyakinan pada diri seseorang akan sangat produktif dan efektif dalam segala aktivitasnya.
·        Kemampuan mengembangkan hubungan adalah kemampuan mengelola emosi orang lain untuk atau emosi diri yang timbul akibat rangsang dari luar dirinya. Kemampuan ini akan membantu individu dalam menjalin hubungan dengan orang lain secara memuaskan dan mampu berfikir secara rasional (IQ) serta mampu keluar dari tekanan (stress).
Manusia dengan EQ yang baik mampu menyelesaikan dan bertanggung jawab penuh pada pekerjaan, mudah bersosialisasi, mampu membuat keputusan yang manusiawi, dan berpegang pada komitmen. Oleh karena itu, orang yang mempunyai EQ bagus mampu mengerjakan segala sesuatu dengan lebih baik.
Kecerdasan emosi adalah kemampuan merasakan, memahami dan secara efektif menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energy, informasi koneksi dan pengaruh yang manusiawi. Dapat dikatakan bahwa EQ adalah kemampuan mendengar suara hati sebagai sumber informasi. Bagi pemilik EQ yang baik informasi tidak hanya didapat lewat panca indra tetapi ada sumber lain dari dalam dirinya sendiri yakni suara hati. Bahkan sumber informasi yang disebut terakhir akan menyaring dan memilah informasi yang didapat dari panca indra.
Inti dari kecerdasan emosi adalah kemampuan merasakan dan memahami untuk kemudian mengambil sikap secara manusiawi. Orang yang mempunyai EQ baik dapat memahami perasaan orang lain, dapat membaca yang tersurat dan yang tersirat, dapat menangkap bahasa verbal dan nonverbal. Pemahaman tersebut akan menuntunnya agar bersikap sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan lingkungannya. Dapat dimengerti bahwa orang yang mempunyai EQ baik biasanya memiliki kehidupan social yang juga baik karena orang tersebut dapat menanggapi tuntutan lingkungannya dengan tepat.
Di samping itu, kecerdasan emosi mengajarkan tentang integritas kejujuran komitmen, visi, kreatifitas , ketahanan mental, kebijaksanaan dan penguasaan diri. Oleh karena itu, EQ mengajarkan bagaimana manusia bersikap terhadap dirinya (intrapersonal) seperti self awareness (kesadarn diri), self motivation (memotivasi diri), self regulation (pengaturan diri) dan terhadap orang lain (inter personal) seperti empati, kemampuan memahami orang lain dan social skill yang memungkinkan setiap rang dapat mengelola konflik dengan orang lain secara baik.
Kecerdasan emosi adalah kemampuan seseorang mengendalikan emosinya saat menghadapi situasi menyenangkan maupun menyakitkan. Dalam bahasa agama EQ adalah kepiawaian menjalin hablumina naas. Pusat dari EQ adalah qalbu. Hati mengaktifkan nilai-nilai paling dalam, mengubah sesuatu yang dipikirkan menjadi sesuatu yang dijalani. Hati dapat mengetahui hal-hal yang tidak dapat diketahui oleh otak. Hati adalah sumber keberanian dan semangat, itegritas dan komitmen. Hati merupakan sumber energy dan perasaan terdalam yang member dorongan untuk belajar, menciptakan kerja sama, memimpin, dan melayani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar