Jumat, 17 Agustus 2012

Kecerdasan Spiritual (SQ)


Kecerdasan spiritual / SQ digunakan untuk menyelesaikan masalah kaidah dan nilai-nilai spiritual. Adanya kecerdasan ini akan membawa seseorang untuk mencapai kebahagiaan hakiki karena adanya kepercayaan di dalam diri dan juga kemampuan melihat potensi dalam dirinya. Intinya, bagaimana kita bisa lihat hal itu. Inteligensia spiritual membawa seseorang untuk dapat menyeimbangkan pekerjaan dan keluarga, dan tentu saja dengan sang Maha Pencipta.
Spiritual Quotient (SQ) adalah kecerdasan yang berperan sebagai landasan yang diperlukan untuk memfungsikan IQ dan EQ secara efektif. Bahkan, SQ merupakan kecerdasan tertinggi dalam diri kita. Dari pernyataan tersebut, jelas SQ saja tidak dapat menyelesaikan permasalahan karena diperlukan keseimbangan pula dari kecerdasan emosi dan intelektualnya. Jadi, seharusnya IQ, EQ, dan SQ pada diri setiap orang mampu secara proporsional bersinergi, menghasilkan kekuatan jiwa raga yang penuh keseimbangan. Dari pernyataan tersebut, dapat dilihat sebuah model ESQ yang merupakan sebuah keseimbangan bodi (fisik), mind (psikis), dan soul (spiritual).
Kecerdasan spiritual ini kecerdasan yang mengangkat fungsi jiwa sebagai perangkat internal diri yang memiliki kemampuan dan kepekaan dalam melihat makna yang ada dibalik kenyataan apa adanya ini. Kecerdasan ini bukan kecerdasan agama dalam versi yang dibatasi oleh kepentingan – pengertian manusia dan sudah menjadi terkapling – kapling sedemikian rupa. Kecerdasan spiritual lebih berurusan dengan pencerahan jiwa. Orang yang ber-SQ tinggi mampu memaknai penderitaan hidup dengan memberi makna positif pada setiap peristiwa, masalah, bahkan penderitaan yang dialaminya. Dengan member makna yang positif itu, ia mampu membangkitkan jiwanya dan melakukan perbuatan dan tindakan yang positif.
SQ tidak mesti berhubungan dengan agama. Kecerdasan spiritual (SQ) adalah kecerdasan jiwa yang dapat membantu seseorang membangun dirinya secara utuh. SQ tidak bergantung pada budaya / nilai. Tidak mengikuti nilai-nilai yang ada, tetapi menciptakan kemungkinan untuk memiliki nilai-nilai itu sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar